Mungkin masih banyak orang yang belum memahami cara penulisan gelar yang benar. Berdasarkan aturan kebahasaan, penulisan gelar harus memahami singkatannya. Singkatan sendiri merupakan kependekan berupa huruf atau gabungan huruf dilafalkan sesuai bentuk lengkapnya.
Sejarah Penulisan Gelar
Cara penulisan gelar yang benar dan contohnya berkaitan dengan penggunaan tanda koma, titik, dan singkatan. Oleh karena itu, saat menulis gelar harus disesuaikan dan mengikuti Pedoman EYD. Aturan gelar tersebut juga diatur dalam Permenristekdikti nomor 59 tahun 2018.
Tidak hanya penulisan gelar dalam negeri saja yang harus diketahui, akan tetapi menulis gelar luar negeri juga harus benar. Penulisan gelar pada nama seseorang sebenarnya telah ada sejak zaman dahulu. Penggunaan gelar merupakan tradisi yang dilakoni sejak puluhan tahun lalu karena terdapat nilai filosofis dibalik pemberian gelar tersebut.
Memberi gelar akademis pada seseorang dimulai dari benua Eropa, tepatnya dimulai pada abad ke 12. Bologna dan Paris menjadi pelopor tradisi pemberian gelar. Awalnya para guru dan murid membuat perkumpulan atau gilda. Mereka yang bermukim di Bologna memberi nama perkumpulan sesuai dengan nama universitas.
Hingga pada akhirnya di abad ke-13, Bologna berubah menjadi pusat dari ilmu hukum dan hukum gereja. Para pengajarnya saat itu dipanggil dengan sebutan doktor sesuai maknanya yaitu guru. Sedangkan di Indonesia cara penulisan gelar yang benar juga menjadi hal penting.
Gelar akademik menunjukkan penguasaan terhadap suatu bidang ilmu tertentu. Pihak universitas berwenang memberikan gelar akademik kepada lulusannya. Berdasarkan sejarah, perguruan tinggi di Indonesia ada sejak tahun 1920 an. Perguruan tinggi di Hindia Belanda awalnya hanya terdiri dari tiga ilmu kejuruan.
Cikal bakal munculnya beragam gelar akademik karena berkembangnya bentuk perguruan tinggi menjadi universitas. Saat menulis gelar dari sebuah nama umumnya dibutuhkan saat membuat karya ilmiah, tesis, atau skripsi. Alasan penulisan gelar menjadi penting karena mahasiswa dan peneliti membutuhkan pedoman praktis untuk mempersiapkan karya ilmiah.
Tata Cara Penulisan Gelar yang Benar
Saat menulis gelar di belakang nama seseorang tidak boleh dilakukan sembarangan terlebih lagi untuk keperluan jurnal atau karya ilmiah. Berikut ini tata cara penulisan gelar yang benar secara umum:
- Menulis gelar bisa diletakkan di depan atau belakang nama.
- Setiap unsur singkat gelar harus diawali dengan huruf kapital, kecuali untuk gelar dokter dan diakhiri dengan tanda titik.
- Anda bisa menggunakan tanda koma sebagai pemisah antara nama orang dan gelar, contohnya: Andreas Fau, S.E.
- Tanda koma juga berfungsi sebagai pemisah antara gelar satu dengan gelar lainnya setelah nama seseorang. Sedangkan jika ada deretan gelar sebelum nama, maka tidak perlu dipisahkan dengan koma.
- Cara penulisan gelar yang benar selanjutnya yaitu menggunakan tanda titik untuk menghubungkan satu huruf dengan huruf lainnya.
Berikut ini aturan cara penulisan 2 gelar yang benar mulai dari tingkat sarjana hingga doktor:
1. Penulisan Gelar S1
Gelar strata atau S1 ditulis di belakang nama lulusan bidang studi tertentu, lalu diikuti dengan singkatan gelar. Untuk gelar Sarjana Terapan, gelar disematkan di belakang nama prodi Diploma IV dengan singkatan S Tr, kemudian diikuti inisial gelar. Berikut ini beberapa contoh cara penulisan gelar yang benar untuk jenjang strata 1:
- S.Ag untuk penulisan gelar sarjana agama.
- S.Pd gelar sarjana pendidikan.
- S.Si untuk menulis gelar sarjana sains.
- S.Psi untuk penulisan gelar sarjana psikologi.
- Untuk lulusan sarjana humaniora, maka penulisan gelar yang benar yaitu S.Hum.
- Sedangkan untuk sarjana komputer, penulisan gelarnya yaitu S.Kom.
- S.Sos diperuntukkan bagi lulusan sarjana sosial.
- Penulisan gelar s.h. yang benar untuk sarjana hukum yaitu S.H.
2. Penulisan Gelar S2
Terdapat aturan berbeda untuk penulisan gelar sarjana lulusan Strata 2 atau S2. Singkatan gelar magister atau M nantinya diikuti oleh inisial gelar. Agar tidak terjadi kesalahan, berikut ini contoh tata cara penulisan gelar yang benar untuk lulusan S2:
- Untuk lulusan S2 magister hukum, maka tulis M.H di belakang nama.
- M.Hum untuk lulusan magister humaniora.
- Untuk lulusan magister hukum Islam, bisa menambahkan gelar M.H.I di belakang nama.
- M.Kes ditulis pada nama belakang untuk lulusan magister kesehatan.
- Untuk lulusan magister manajemen, maka tulis gelar M.M di belakang nama.
- M.Pd merupakan gelar untuk lulusan magister pendidikan.
3. Penulisan Gelar Doktor
Gelar doktor merupakan gelar akademik tertinggi kepada mahasiswa yang berhasil lulus ujian pada bidang studi terkait. Anda bisa mendapatkan gelar tersebut setelah menyelesaikan pendidikan Strata 3. Mahasiswa yang menjalani studi pada jenjang ini berkewajiban mengikuti perkuliahan umum.
Cara penulisan gelar yang benar untuk S3 yaitu Dr. untuk semua jurusan. Untuk mendapatkan gelar tersebut, mahasiswa harus melakukan penelitian demi menyusun disertasi. Gelar doktor akan disematkan di bagian belakang nama setelah mahasiswa S3 dinyatakan lulus.
4. Penulisan Gelar Diploma
Tidak berbeda dengan aturan umum penulisan gelar sarjana dan doktor, untuk mahasiswa jenjang diploma juga harus diperhatikan dengan benar. Berikut ini tata cara menulis gelar untuk mahasiswa jenjang diploma:
D4 atau Sarjana Sains Terapan
Untuk mendapatkan gelar sarjana terapan atau D4, mahasiswa harus menempuh pendidikan selama 4 tahun. Berikut ini tata cara penulisan gelar yang benar untuk sarjana sains terapan:
- Untuk lulusan Sarjana Terapan Akuntansi akan mendapatkan gelar S.Tr.Ak di belakang nama.
- Lulusan Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial mendapatkan gelar S.Tr.Sos.
- Lulusan Sarjana Terapan Keperawatan akan mendapatkan gelar S.Tr.Kep di akhir namanya.
- Sedangkan Sarjana Matematika dan Ilmu Alam akan mendapatkan gelar S.Tr.Si.
Lulusan D3 atau Ahli Madya
Untuk lulusan ahli madya atau Diploma III akan mendapatkan gelar A.Md setelah menempuh pendidikan selama 3 tahun. Berikut ini contoh cara penulisan gelar yang benar untuk ahli madya:
- Untuk ahli madya studi Lalu Lintas Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan akan mendapatkan gelar A.Md.LLASDP di belakang nama.
- Di jurusan akuntansi, lulusan diploma III akan mendapatkan gelar A.Md.Akun.
- Ahli Madya Lulusan Kesehatan akan mendapatkan gelar A.Md.A.K.
- Untuk Ahli Madya jurusan Asuransi dan Aktuaria akan mendapatkan gelar A.Md.A.A. di belakang nama.
- Sedangkan untuk Ahli Madya Teknolog Kulit, gelar A.Md.T.K. dapat ditulis di belakang nama.
D2 atau Ahli Muda
Untuk mahasiswa ahli muda atau D2 harus menempuh pendidikan selama dua tahun lamanya. Setelah selesai, lulusan akan mendapatkan gelar sebagai berikut:
- Lulusan D2 Pelayaran akan mendapatkan gelar A.Ma.Pel.
- Ahli muda jurusan perpustakaan akan mendapatkan gelar A.Ma.Pust.
- Untuk lulusan D2 jurusan pendidikan akan mendapatkan gelar A.Ma.Pd. di belakang nama.
Memahami cara penulisan gelar yang benar akan berguna saat Anda harus menyusun penelitian, jurnal ilmiah, bahkan skripsi. Pada dasarnya, saat menulis gelar harus memperhatikan tanda titik, koma, dan huruf kapital. Penulisan gelar ditulis di belakang atau nama yang bersangkutan.
Pria kelahiran Bantul, suka menulis sejak kuliah. Hobi banget menekuni tentang wawasan keislaman, teknologi dan wisata. Saat ini aktif di berbagai organisasi salah satunya di Nur Ramadhan.